Kamis, 08 Maret 2012

Bantu Kami Hentikan Jual Beli Organ Ginjal


13311808691567656492Manusia dikaruniai oleh yang Maha Kuasa dua buah ginjal yang bekerja secara sempurna menyaring kotoran-kotoran dalam darah, menjaga tekanan darah tetap normal, dan berperan dalam pembentukan hemoglobin darah. Hebatnya lagi kesempurnaan fungsi ginjal tetap terjaga walau hanya satu ginjal yang berfungsi. Entah apa maksud Tuhan dengan pemberianNya itu.
Sementara ketika seorang mengalami masalah dengan ginjal, dan akhirnya kedua ginjalnya tidak dapat lagi berfungsi (disebut gagal ginjal kronis) maka tidak ada pilihan bagi orang tersebut untuk mengambil salah satu dari pilhan: hemodialisa (cuci darah lewat mesin), CAPD (cuci darah lewat perut), dan menjalani transplantasi ginjal.Pilihan pertama dan kedua lebih untuk mempertahankan kehidupan dan perlu penatakelolaan diet, pengobatan  dan pola hidup untuk menggantikan seluruh fungsi ginjal yang sudah rusak. Pilihan ketiga merupakan pilihan yang lebih baik karena kualitas hidup yang bisa dikembalikan seperti sebelum gagal ginjal.

Dari kedua hal di atas, muncullah kondisi ekonomi permintaan dan penawaran. Kesulitan mencari donor, dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu secara ekonomis dengan menawarkan salah satu ginjalnya dengan uang sebagai imbalannya. Pertama, kegiatan ini dilarang oleh hukum yang berlaku karena terjadi jual beli organ. Kedua, penjual donor tidak teredukasi dengan baik sehingga ketika diberitahu proses dan tahapan yang harus dijalani mereka akhirnya mundur teratur. Ketiga, yang tak kalah pentingnya, sudah menjadi rahasia umum dikalangan penderita ginjal, bahwa organ tubuh masih berkomunikasi dengan induknya walaupun sudah ditempatkan di tubuh orang lain. Jadi ketika dasar pemberian organ tersebut adalah karena alasan ekonomis, maka organ yang didonorkan akan mudah mati karena tidak ada kerelaan yang sungguh dari pendonornya selain uang semata.
Jadi mari kita hentikan jual-beli organ ini dengan beberapa langkah. Yang pertama tentunya menghimbau keluarga pasien yang memiliki kecocokan darah dengan pasien agar mau mendonorkan ginjalnya.Ginjal dari saudara kandung, orang tua, dan anak adalah ginjal terbaik yang bisa diperoleh oleh pasien khususnya terkait dengan reaksi penolakan tubuh. Hilangkan ketakutan mendonorkan ginjal dengan penjelasan yang benar mengenai konsekuensi mendonorkan ginjal. Saat ini mendonorkan ginjal di kalangan keluarga pasien masih menjadi domain keluarga. Pihak luar tidak ikut campur terhadap proses ini. Sehingga jika ada ketakutan mendonorkan karena adanya informasi yang salah yang mereka dengar, maka sang pasien harus pasrah menjalani cuci darah seumur hidupnya. Tulisan-tulisan dan iklan-iklan di surat-surat kabar, bahkan selebaran-selebaran di rumah sakit bisa menjadi corong untuk memunculkan keinginan keluarga pasien mendonorkan ginjalnya buat sang pasien.
Yang kedua, “swing donor”. Pasangan pasien yang telah mendampingi pasien selama menjalani cuci darah dipastikan dengan senang hati menyumbangkan ginjalnya buat pasangannya. Tapi karena terbentur ketidakcocokan golongan darah mereka tidak bisa melakukan hal itu. Apa salahnya kita melakukan swing donor dengan pasangan pasien lain? Realisasinya:  Ada satu badan, bisa itu IKCC atau Yagina yang menjadi regulator. Setiap pasien yang menginginkan cangkok ginjal tapi belum menemukan donor yang sesuai mendaftarkan diri dengan menyertakan keluarganya yang bersedia donor tapi kebetulan tidak cocok golongan darahnya dengan sang pasien. Nantinya kita memiliki dua daftar: daftar donor ginjal dan daftar pasien gagal ginjal. Daftar ini nantiya mungkin bisa bertambah masing-masing atas dasar keikhlasan. Kemudian dilakukanlah tes kescocokan golongan darah. Saya tidak tahu apakah semudah yang terjadi di cina atau tidak. Waktu di cina, istri saya tidak perlu diambil darahnya berkali-kali untuk cross match, cukup diambil sekali, lalu menunggu ginjal yang cocok. Nah kalau memungkinkan seperti itu, regulator nantinya mengambil sampel darah dari masing-masing untuk dilakukan pengecekan golongan darah. Jika ada yang cocok bisa segera diinform ke para pihak. Nanti untuk regulator tersebut kita sama-sama mengusahakan sponsor atau bantuan agar proses pencocokan golongan darah yang saat ini sangat mahal bisa ditekan biayanya.
Yang ketiga, pembentukan segera Bank Ginjal. Sudah selayaknya Indonesia segera memiliki bank ginjal seperti negara-negara maju agar bisa menghentikan jual-beli ginjal. Bank ginjal ini nantinya berfungsi melakukan registrasi, pencatatan data pasein dan pendonor, serta mengkoordinasikan kegiatan transplantasi. Dengan koordinasi semua pihak dan perhatian pemerintah tentunya pendirian bank ginjal ini diharapkan memberikan harapan hidup yang lebih baik kepada pasien, menurunkan biaya pengecekan golongan darah, menurunkan biaya operasi transplantasi (seiring dengan makin seringnya terjadi kegiatan operasi), dan yang paling penting menghentikan kegiatan jual-beli organ. Anda mau membantu?

ditulis untuk menyambut Hari Ginjal Sedunia, 8 Maret 2012
oleh: Franciscus Tamba
di publikasikan di : http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/03/08/bantu-kami-hentikan-jual-beli-organ-ginjal/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar